Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals disingkat
dengan SDGs merupakan 17 tujuan dengan 169 capaian yang terukur dan
tenggat yang telah ditentukan oleh PBB sebagai
agenda dunia pembangunan untuk permasalahan
manusia dan planet bumi .Di mana ini dicanangkan bersama oleh negara-negara
lintas pemerintahan pada resolusi PBB yang diterbitkan pada tanggal 21 Oktober 2015 sebagai ambisi pembangunan
bersama hingga tahun 2030. Tujuan utama SDG ini adalah untuk menjawab tuntutan
kepemimpinan dunia dalam mengatasi kemiskinan,kesenjangan, dan perubahan iklim
dalam bentuk aksi yang nyata.
Pada bulan Agustus 2015, 193 negara
menyepakati 17 poin penting di dalam SDGs, yakni terciptanya dunia dengan:
Tujuan 1 - Tanpa kemiskinan
Pemberantasan segala bentuk kemsikinan di seluruh dunia
Tujuan
2 - Tanpa kelaparan
Memutus kelaparan,/tidak ada lagi kelapaaran dengan
cara mencapai ketahanan pangan dan perbaikan nutrisi , serta mendorong membudidayakan pertanian berkelanjutan
Tujuan
3 - Kehidupan sehat dan sejahtera
Menggunakan
pola hidup yang sehat dan
mendukung kesejahteraan untuk semua usia di dunia.
Tujuan
4 - Pendidikan berkualitas
Menjamin
dan meratakan pendidikan berkualitas
yang layak dan inklusif di duniia serta mendorong kesempatan belajar untuk
semua usia .
Tujuan
5 - Kesetaraan gender
Tidak
ada diskriminasi antara pria dan wanita , semua dianggap sama dan setara
Tujuan
6 - Air bersih dan sanitasi layak
Menjamin
akses air yang bersih dan sanitasi yang layak bagi semua manusia
Tujuan
7 - Energi bersih dan terjangkau
Memastikan
akses pada energi yang terjangkau, bisa diandalkan, berkelanjutan dan modern
untuk semua manusia
Tujuan
8 - Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi
Mensupport
/mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif, lapangan pekerjaan
dan pekerjaan yang layak untuk semua orang
Tujuan
9 - Industri, inovasi dan infrastruktur
Membangun
infrastruktur kuat,dengan cara mempromosikan industrialisasi berkelanjutan
dan mendorong inovasi.
Tujuan
10 - Berkurangnya kesenjangan
Mengurangi
kesenjangan di dalam negara tersebut dan
di antara negara-negara. Lain di dunia
Tujuan
11 - Kota dan komunitas berkelanjutan
Membuat
perkotaan menjadi inklusif, aman, kuat, dan berkelanjutan.
Tujuan
12 - Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
Menjamin
pola konsumsi dan produksi yang
berkelanjutan
Tujuan
13 - Penanganan perubahan iklim
Mengambil
keputusan penting dalam melawan perubahan iklim dan efeknya
Tujuan
14 - Ekosistem laut
dan penggunaan samudera, laut dan sumber daya
kelautan secara berkelanjutan
Tujuan
15 - Ekosistem daratan
Mengelola
hutan secara berkelanjutan, melawan perubahan lahan menjadi gurun, menghentikan
dan merehabilitasi kerusakan lahan, menghentikan kepunahan keanekaragaman
hayati.
Tujuan
16 - Perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh
Mendorong
masyarakat adil, damai, dan inklusif
Tujuan
17 - Kemitraan untuk mencapai tujuan
Menghidupkan kembali kemitraan global
untuk pembangunan berkelanjutan.
alasan
mengapa SDGs akan jauh lebih baik dari MDGs menurut The Guardian ,
adalah :
1.
SDGs
lebih global dalam mengkolaborasikan program-programnya. Dimana MDGs itu
sebelumnya dibuat oleh anggota negara OECD dan
beberapa lembaga internasional. Sementara SDGs dibuat secara detail dengan
negosiasi internasional yang juga terdiri dari negara berpendapatan menengah
dan rendah.
2.
Sekarang,sektor swasta juga akan memiliki peran yang sama, bahkan lebih
besar.
3.
MDGs
tidak memiliki standar dasar hak asasi manusia (HAM). MDGs dianggap gagal untuk
memberikan prioritas keadilan yang merata dalam bentuk-bentuk diskriminasi dan
pelanggaran HAM, yang akhirnya berujung kepada masih banyaknya orang yang
terjebak dalam kemiskinan. Sementara SDGs dinilai sudah didukung dengan
dasar-dasar dan prinsip-prinsip HAM yang lebih baik.
4. SDGS adalah program inklusif. Tujuh target SDG sangat eksplisit tertuju
kepada orang dengan kecacatan, dan tambahan enam target untuk situasi darurat,
ada juga tujuh target bersifat universal dan dua target ditujukan untuk
antidiskriminasi.
5.
Indikator-indikator
yang digunakan memberikan kesempatan untuk keterlibatan masyarakat sipil.
6.
PBB
dinilai bisa menginspirasi negara-negara di dunia dengan SDGs.
7. COP21 di Paris
merupakan salah satu kesempatan untuk
maju.
Peran
Pemerintah Daerah dalam Menyukseskan SDGs
Berbicara tentang SDGs tentu tak akan
bisa lepas dari peran pemerintah daerah. Hal ini karena sebagai pembuat
kebijakan dan pelaksana di tingkat lokal, pemerintah daerah dinilai punya andil
yang besar untuk mensukseskan tercapainya tujuan SDGs. Melalui asosiasi kota
dan pemerintah daerah di tingkat global, beberapa pemerintah daerah di
Indonesia telah berpartisipasi aktif menyampaikan aspirasi dan inspirasi selama
proses perumusan SDGs.. Banyak pemerintah daerah kurang memahami bahwa
keberhasilan ataupencapaian sasaran pembangunan maupun penyediaan pelayanan
publik di daerah secara signifikan telah menyumbang pada pencapaian
MDGs dan juga nantinya pada SDGs.
Beberapa contoh pemerintah daerah
yang melakukan program yang mendukung tujuan pembangunan SDGs, diantaranya
adalah Kota Prabumulih, Kabupaten Banyuwangi, Kota Bandung, dan Kota Depok.
KotaPrabumulih:KotaMandiriHematEnergi
Prabumulih merupakan kota yang memiliki kekayaan minyak dan gas bumi. Kota yang berada di Provinsi Sumatera Selatan ini mulai melakukan inovasi dalam pembangunan instalasi jaringan gas kota pada tahun 2009-2010. Langkah ini diambil karena pada masa 2007-2008 terjadi krisis energi karena dicabutnya minyak tanah bersubsidi sehingga menyebabkan kelangkaan tabung gas elpiji. Awalnya pemerintah kota mengucurkan dana APBD untuk membuat layanan ini, namun saat ini pemerintah kota bantuan dana dari PT Pertagas Niaga yang merupakan anak perusahaan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pertamina. Hingga saat ini sekitar 20 persen rumah tangga telah menggunakan layanan jaringan gas rumah tangga ini. Seluruh biaya pemasangan yang nilainya mencapai Rp 3,5 juta per rumah tangga dibebaskan oleh pemerintah kota.dimana kota ini menjadi kota mandiri hemat energi
Prabumulih merupakan kota yang memiliki kekayaan minyak dan gas bumi. Kota yang berada di Provinsi Sumatera Selatan ini mulai melakukan inovasi dalam pembangunan instalasi jaringan gas kota pada tahun 2009-2010. Langkah ini diambil karena pada masa 2007-2008 terjadi krisis energi karena dicabutnya minyak tanah bersubsidi sehingga menyebabkan kelangkaan tabung gas elpiji. Awalnya pemerintah kota mengucurkan dana APBD untuk membuat layanan ini, namun saat ini pemerintah kota bantuan dana dari PT Pertagas Niaga yang merupakan anak perusahaan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pertamina. Hingga saat ini sekitar 20 persen rumah tangga telah menggunakan layanan jaringan gas rumah tangga ini. Seluruh biaya pemasangan yang nilainya mencapai Rp 3,5 juta per rumah tangga dibebaskan oleh pemerintah kota.dimana kota ini menjadi kota mandiri hemat energi
Kota
Bandung: Pengolahan Air Limbah.
Pemerintah Bandung melalui
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening berhasil memasang lebih dari
3000 sambungan pembuangan air limbah pada rumah-rumah warga. Pembangunan
Sambungan Rumah (SR) ini merupakan program hibah sanitasi pada tahun 2015 yang
diberikan pemerintah dengan target proyek 3.100 sambungan pembuangan air
limbah. Hibah tersebut berhasil menjangkau pembangunan sambungan pembuangan air
di 9 Kecamatan dan 13 Kelurahan di Kota Bandung. Saat ini perpipaan air limbah
PDAM Tirtawening telah mencapai 523 Km, dengan jumlah perpipaan sebanyak
113.488 Sambungan Rumah (SR) dan debit terolah di Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) Bojongsoang sebanyak 85.990 m3/hari. . Tujuan dari bantuan
pembangunan sambungan pembuangan air limbah tersebut untuk memperluas cakupan
pelayanan air limbah bagi masyarakat berpenghasilan rendah sehingga berdampak
pada perbaikan kualitas kesehatanmasyarakat.
Kabupaten
Banyuwangi: Program 5000 Wirausahawan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Banyuwangi melatih lima ribu warganya untuk berbisnis menggunakan bahan-bahan
lokal. Hal itu dilakukan untuk mengoptimalkan potensi lokal pertumbuhan UMKM di
kabupaten ujung timur Pulau Jawa tersebut. Akan ada 53 pelatihan dengan 10
bidang keahlian yang bisa diikuti oleh para peserta hingga pertengahan tahun
2016. Yakni pelatihan batik, olahan hasil pertanian, teknologi bordir,
konveksi, teknologi agro, pemasaran produk lewat IT, olahan ikan,
kerajinan, dan pembuatan paving, dengan total 5.000 warga yang akan mengikuti
pelatihan. Pelatihan ini berbasis potensi desa.
Kota Depok: Jaminan Kesehatan Daerah
Pemerintah Kota Depok dalam
pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat miskin di luar kuota Jamkesmas. Dinas
Kesehatan (Dinkes) Kota Depok saat ini telah menjalin kerjasama dengan sejumlah
Rumah Sakit (RS) yang ada di wilayah Kota Depok. Diketahui bahwa sebanyak 34
Rumah Sakit telah ikut berpartisipasi dalam menunjang program kesehatan.
Program ini ditujukan untuk masyarakat yang masih masuk ke dalam kategori
kurang mampu dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Untuk mendukung program
tersebut agar dapat berjalan dengan baik, pihak pemkot sudah menganggarkan dana
dari bantuan sosial sebesar Rp. 9 Milyar. Dana yang sudah disediakan ini diharapkan
dapat membantu warga kota Depok dalam mendapatkan pelayanan kesehatan diseluruh
rumah sakit di wilayah kota.
Dari keempat pemerintah daerah di
atas, dapat disimpulkan pemerintah daerah di Indonesia telah banyak melakukan
inovasi program yang mendukung tujuan pencapaian SDGs. Namun t dalam
pengimplementasiannya dibutuhkan waktu yang cukup lama dan tidak lupa peran
masyarakat juga harus ikut membantu untuk nisa mengimplementasikannya secara
langsung.
(Sumber
: http://www.yipd.or.id/en/articles/peran-pemerintah-daerah-sebagai-pilar-keberhasilan-sdgs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar