Selasa, 30 Mei 2017

Permasalahan Desa Sumber Sari






Seperti blog yang kemarin saya buat sebelumnya dimana kita di tugaskan dalam tugas mata kuliah perekonomian Indonesia di desa sumber sari selama 3 hari 2 malam ,disini saya akan membahas mengenai permasalahan permasalahan dan potensi di desa sumber sari .
Desa sumber sari merupakan suatu desa yang beriklim sejuk dan di desa tersebut terdapat sumber daya alam yang sangat di unggulkan yaitu berupa tanah yang sangat subur , dimana tanah ini di manfaatkan oleh masyarakat disana untuk bercocok tanam dengan beraneka ragam jenis tanaman.Pada saat ini jenis tanaman unggulan yang ada di desa ini berupa kopi .Kopi di desa ini terdiri dari beberapa jenis kopi yaitu kopi arabika , kopi merah ,dll.Harga kopi tesebut beranekaragam tergantung pada tingkat kualitas kopi yang di hasilkan dimana semakin bagus kualitas biji kopinya maka semakin mahal juga harga kopi yang di jual .Selain itu masyarakat di desa sumber sari juga menanami sayuran seperti ubi talas ada juga yang menanami pohon strawberi di sekitar lahan rumahnya.Biasanya masyarakat disana menjual ubi talas berupa olahan keripik talas dan biasanya di jual di dalam kemasan dijual di pengepung .


Desa sumber sari juga menghasilkan pohon pinus , namun saya  seirng medapat keluhan dari masyarakat disana dimana pohon pinus itu sangat dekat denga penanaman biji kopi sehingga itu justru menyebabkan gangguan pertumbuhan kopi tidak tumbuh secara maksimal .Masalah utama yanga ada di desa sumber sari adalah  mengenai infrastruktur  seperti akses jalan yang kurang memadai dimana di desa tersebut masih belum di aspal  dan dari segi fasilitas umum yang sangat penting seperti  kesehatan dan Pendidikan  dan masalah ekonomi .

Permasalaah kedua yang ada di desa sumber sari ini adalah minimnya pasokan listrik di daerah tersebut .Di desa tersebut ternyata hanya di sediakan daya tamping sebesaar 5000 watt itu di sediakan bukan satu rumah melainkan satu desa , mungkin teman teman bisa bayangkan hidup dengan daya listrik segitu.Di desa tersebut terdiri dari 28 rumah dan terdapat 2 rumah yang tidak menggunakan fasilitas listrik di karenakan tielah  memiliki  panel surya yang didapat /sumbangkan dari seseorang.


Permasalah ketiga adalah mengenai rumah rumah warga disana di mana dikategorikan kurang layak huni dan rumah tersebut juga masih belum punya kejelasan mengenai  sertifikat tanah dimana hak milik tanah masih belum jelas  antara pihak warga di sana dan perhutani hingga di libahkan dengan UB sehingga warga disana merasa kebingungan atas kejadian ini maka harus ada kejelasan mengenai kasus ini baik dari pihak perhutani maupun pihak UB.baru baru ini juga ada rencana dari pihak Ub maupun perhutani untuk memperlebar jarak jalan sehingga menyebabkan rumah warga mau tidak mau harus di undur sekitar 15 meter ,jika benar ini terjadi maka lahan pertanian yang ada di belakang rumah warga harus di hilangkan yang menyebabkan kehilangan sebagian pendapatan Karena lahan di gusur.

Pendapat saya mengenai permasalahan tersebut adalah harus ada beberapa pihak yang harus terlibat langsung ke desa tersebut berbicara dengan warga dari hati ke hati supaya masalah ini cepat terselesaikan baik dari pihak perhutani maupun UB.Pemerintah juga harus turun tangan mengenai permasalahan ini dengan ikut membantu membangun infrsturuktur umum /barang public seperti jalan , fasilitas kesehatan dll agar desa tersebut mengarah ke kemajuan.Selain itu dari pihak perhutani maupun UB seharusnya memperjelas permasalajam pengelolaan dan pemilikan lahan di desa tersebut sehingga dapat menghasilkan output yang maksimal .Hak dan kewajiban dari pihak Ub dan masyarakat di sana harus adil yaittu dengan cara menggunakan system kontrak tertulis di selembar kertas agar tidak terjadi miss communication , dan pembagian hasil panen harus harus transparan jangan sampai lagi ada keluhan dari masyarakat bahwa mereka seperti di jajah oleh pihak Ub Karena tidak adanya transparansi mengenai  pembagian hasil panen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar